Pada bulan Juli 2024, jumlah angkutan barang sektor logistik di Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan yang tercermin dari data jumlah barang yang diangkut melalui moda transportasi udara, laut, dan darat.
Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan dinamika distribusi barang di tengah tantangan dan peluang yang dihadapi oleh industri logistik.
Angka-angka ini tidak hanya mencerminkan volume pergerakan barang, tetapi juga memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi ekonomi dalam mempengaruhi kinerja logistik nasional.
Bagi para pelaku bisnis logistik, memahami tren pengiriman barang dan menyesuaikan strategi operasional dengan kondisi pasar yang dinamis akan menjadi kunci sukses di masa mendatang.
Perkembangan Barang Angkutan Udara
Menurut laporan BPS, total barang yang diangkut melalui angkutan udara domestik mencapai 53,1 ribu ton pada Juli 2024.
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 8,81 persen dari bulan sebelumnya.
Adapun peningkatan jumlah pengangkutan barang terbesar terjadi di Bandara Hasanuddin Makassar sebesar 11,11 persen, disusul Bandara Soekarno-Hatta sebesar 6,59 persen.
Selanjutnya Bandara Halim Perdanakusuma mengalami peningkatan sebesar 5,88 persen, Bandara Juanda sebesar 5,56 persen dan Bandara Sentani sebesar 3,45 persen.
Bandara Soekarno-Hatta yang berlokasi di Tangerang menempati urutan pertama jumlah barang yang diangkut terbesar di bulan Juli 2024 mencapai 17,8 ribu ton atau 33,52 persen dari total barang yang diangkut.
Sedangkan Bandara Sentani di Jayapura berada diposisi kedua dengan jumlah barang yang diangkut sebanyak 9,0 ribu ton atau sebesar 16,95 persen.
Dalam periode Januari-Juli 2024, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Sentani juga berada di posisi teratas jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan udara domestik.
Dengan rincian jumlah barang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 115,1 ribu ton dan di Bandara Sentani mencapai 69 ribu ton.
Total jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan udara domestik selama Januari-Juli 2024 sebanyak 365,6 ribu ton, naik 6,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
Meskipun angkutan udara memiliki kapasitas lebih terbatas dibandingkan moda transportasi lainnya, kecepatan pengiriman dan jangkauan ke wilayah-wilayah terpencil menjadi keunggulan.
Selain itu, angkutan udara menjadi pilihan utama untuk pengiriman barang-barang bernilai tinggi dan pengiriman mendesak.
Terutama untuk pengiriman produk-produk elektronik dan farmasi yang membutuhkan penanganan cepat dan hati-hati.
Perkembangan Barang Angkutan Laut
Moda transportasi laut menjadi pilihan utama untuk pengiriman barang dalam jumlah besar, terutama untuk komoditas seperti batubara, minyak kelapa sawit, dan hasil-hasil bumi lainnya.
Angkutan laut tetap menjadi tulang punggung distribusi barang di Indonesia, dengan total jumlah barang yang diangkut mencapai 31,2 juta ton pada Juli 2024, naik 3,58 persen dari bulan sebelumnya.
Pelabuhan Tanjung Priok menjadi penyumbang terbesar peningkatan jumlah barang yang diangkut dengan total 1,4 juta ton barang, dengan persentase kenaikan sebesar 5,20 persen.
Selanjutnya ada Pelabuhan Tanjung Perak dengan jumlah barang yang diangkut sebesar 1,2 juta ton barang, naik 4,33 persen.
Sementara itu, terjadi penurunan jumlah barang yang diangkut di beberapa pelabuhan.
Pelabuhan Panjang mengalami penurunan sebesar 9,28 persen dengan total barang yang diangkut berjumlah 119,2 ribu ton.
Pelabuhan Balikpapan turun 4,55 persen dengan total barang 123,8 ribu ton dan Pelabuhan Makassar mengalami penurunan sebesar 0,48 persen dengan total 333,3 ribu ton.
Total jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan laut dalam negeri secara nasional selama Januari-Juli 2024 sebanyak 210,8 juta ton, turun 0,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
Perkembangan Barang Angkutan Darat
Adapun jumlah angkutan barang melalui jalur darat menggunakan kereta api pada bulan Juli 2024 sebanyak 6,5 juta ton.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3,61 persen dibanding bulan sebelumnya.
Wilayah Sumatera menjadi penyumbang terbesar dengan total 5,3 juta ton atau 81,62 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api.
Selama periode Januari-Juli 2024, jumlah barang yang diangkut kereta mencapai 41,6 juta ton atau naik 8,55 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. (*)
Sumber:
Berita Resmi Statistik, No. 66/09/Th. XXVII, 2 September 2024. Perkembangan Transportasi Nasional Juli 2024.
Penulis memulai aktivitas kuli kata dengan aktif mengirim tulisan ke Harian Analisa Medan untuk rubrik Opini dan Mimbar Islam sedari 2012. Perkenalan dengan SEO dimulai sejak bergabung dengan portal berita online Mengerti.id pada Januari 2023. Saat ini berkhidmat untuk Mitralogistics sebagai SEO Content Writer.