Logistik 4.0: Penerapan dan Kaitan dengan National Logistics Ecosystem

Logistik 4.0: Penerapan dan Kaitan dengan National Logistics Ecosystem

0
(0)

Logistik 4.0 merupakan konsep modern dalam pengelolaan logistik yang memanfaatkan teknologi digital, otomatisasi, dan analitik data untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok.

Istilah ini muncul sebagai bagian dari Revolusi Industri 4.0, yang menekankan integrasi teknologi cerdas seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Big Data, dan blockchain untuk menciptakan sistem logistik yang terhubung dan responsif.

Dengan Logistik 4.0, perusahaan dapat memantau, menganalisis, dan mengoptimalkan operasi logistik secara real-time, mengurangi biaya operasional, mempercepat pengiriman, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Komponen Utama Logistik 4.0

tabel logistics 4.0

Dalam buku Logistics 4.0: Digital Transformation of Supply Chain Management, Turan Paksoy dkk menjabarkan perjalanan dunia logistik dari logistics 1.0 sampai logistics 4.0 yang saat ini sedang berlangsung.

Berikut ini komponen yang mendasari kehadiran logistik 4.0 dengan penekanan pada penggunaan teknologi.

1. Internet of Things (IoT)

Teknologi ini memungkinkan perangkat untuk terhubung dan berbagi data secara real-time.

Dalam logistik, IoT digunakan untuk melacak lokasi barang, memantau kondisi transportasi, dan mengelola inventaris secara otomatis.

2. Big Data dan Analitik

Data besar yang dikumpulkan dari berbagai sumber digunakan untuk menganalisis tren, memprediksi permintaan, dan membuat keputusan strategis.

Dengan analitik data, perusahaan dapat mengidentifikasi efisiensi atau kelemahan dalam rantai pasok.

3. Blockchain

Blockchain menyediakan transparansi dan keamanan dalam proses logistik, khususnya dalam pengelolaan dokumen pengiriman, pembayaran, dan pelacakan barang.

Teknologi ini membantu mengurangi risiko penipuan dan meningkatkan kepercayaan antar mitra bisnis.

4. Artificial Intelligence (AI)

AI digunakan untuk mengoptimalkan rute pengiriman, memprediksi permintaan, dan mengotomatisasi proses seperti penjadwalan dan pengelolaan gudang.

5. Robotika dan Otomatisasi

Gudang modern menggunakan robot untuk memindahkan barang, mengemas, dan memuat kendaraan secara efisien.

Otomatisasi ini mengurangi waktu dan tenaga kerja manual.

6. Cloud Computing

Teknologi komputasi awan memungkinkan perusahaan berbagi data secara aman dan terpusat. Hal ini meningkatkan kolaborasi antar mitra logistik.

Penerapan Logistik 4.0 dalam Dunia Logistik

Penerapan Logistik 4.0 telah mengubah cara perusahaan mengelola rantai pasok. Beberapa contoh penerapan nyata antara lain:

Pertama, Pelacakan Pengiriman Real-Time

Perusahaan logistik menggunakan IoT dan GPS untuk memberikan visibilitas penuh kepada pelanggan mengenai status pengiriman mereka.

Kedua, Pengelolaan Gudang Otomatis

Dengan bantuan robot dan AI, perusahaan dapat mengelola inventaris dengan cepat dan akurat, mengurangi kesalahan manusia.

Ketiga, Rute Pengiriman yang Dioptimalkan

Algoritma AI membantu menentukan rute pengiriman tercepat, mengurangi konsumsi bahan bakar dan waktu pengiriman.

Keempat, Transparansi dalam Dokumen

Blockchain memungkinkan proses dokumen seperti invoice dan kontrak menjadi lebih cepat dan aman.

Kelima, Penggunaan Kendaraan Otonom

Beberapa perusahaan telah mulai menguji kendaraan otonom untuk pengiriman barang, mengurangi ketergantungan pada pengemudi manusia.

National Logistic Ecosystem untuk Mendukung Logistik 4.0

Di Indonesia, penerapan Logistik 4.0 diperkuat dengan hadirnya National Logistic Ecosystem (NLE).

NLE adalah sebuah inisiatif dari pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem logistik yang terintegrasi dan efisien.

Program ini melibatkan kolaborasi antara instansi pemerintah, pelaku usaha logistik, dan teknologi digital untuk mendukung kelancaran arus barang, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor-impor.

Fitur Utama National Logistic Ecosystem

• Integrasi Proses dan Data

NLE mengintegrasikan proses logistik lintas instansi, seperti bea cukai, pelabuhan, dan operator transportasi, ke dalam satu platform digital.

Hal ini mengurangi duplikasi proses dan mempercepat waktu layanan.

• Single Submission Pabean dan Karantina (SSm QC)

Proses perizinan impor dan ekspor dapat dilakukan melalui satu sistem terpadu, meminimalkan birokrasi dan meningkatkan efisiensi.

• Manajemen Slot Waktu (Time Slot Management)

NLE memungkinkan pengaturan waktu kedatangan barang di pelabuhan, sehingga mencegah kemacetan dan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas pelabuhan.

• Kolaborasi dengan Swasta

Melibatkan perusahaan logistik dan e-commerce untuk menciptakan rantai pasok yang lebih responsif dan kompetitif.

Penutup

Logistik 4.0 adalah langkah besar dalam transformasi industri logistik.

Dengan memanfaatkan teknologi cerdas, perusahaan dapat menghadapi tantangan global dengan lebih efisien.

Namun, untuk mencapai potensi penuh dari Logistik 4.0, perusahaan harus siap berinvestasi dalam teknologi dan pelatihan SDM.

Di masa depan, Logistik 4.0 diprediksi akan terus berkembang, membawa inovasi baru yang lebih canggih dan membantu perusahaan tetap kompetitif di pasar global.

Mitralogistics sebagai perusahaan yang bergerak dibidang logistik mendukung program National Logistic Ecosystem yang dihadirkan pemerintah dalam menciptakan ekosistem logistik yang terintegrasi dan efisien.

Mitralogistics terus berupaya meningkatkan kinerja perusahaan secara bertahap dengan menerapkan sistem berbasis teknologi logistics 4.0.

Hal tersebut tidak terlepas dari upaya menghadirkan kemudahan bagi pelanggan dalam setiap proses logistik yang tersistemisasi.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote 0

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

Customer Service

CS Mitralogistics

Alamat

× Hubungi Kami